Sejarah
Pengiriman Tenaga Kerja Pengangguran
terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali
maupun yang sudah penah berkerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha,
mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk
mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja. Fenomena global yang terjadi pada sebagian besar negara di dunia
adalah migrasi internasional (termasuk migrasi tenaga kerja). Fenomena ini
terus berkembang seiring pola hubungan yang terjalin antar negara dalam
berbagai dimensi. Meningkatnya hubungan antar negara pada gilirannya
berpengaruh padaintensitas arus migrasi dari/dan ke negara bersangkutan. Era
globalisasi yang sedang berproses telah meniupkan angin optimisme yang tinggi
dalam bidang ekonomi melebihi masa lalu dalam peradaban manusia. Era ini
ditandai antara lain dengan terbentuknya pasar tunggal dalam perekonomian
dunia. Pada sisi lain, pergerakkan modal termasuk mobilitas sumberdaya manusia
sedemikian menarik sehingga fenomena migrasi tenaga kerja internasional tidak
terelakan.
Sejarah
Pengiriman Tenaga Kerja. Meningkatnya
jumlah pekerja migran dari tahun ke tahun, untuk bekerja diluar negeri
merupakan salah satu indikator dari globalisasi atau integrasi internasional.
Indonesia sebagai bagian integral dari ekonomi global tidak dapat melepaskan
diri dari dinamika tersebut, sehingga pengiriman pekerja migran ke luar negeri
berdampak signifikan pada makro ekonomi. Karena itu dalam perkembangannya,
negara-negara tujuan TKI dari tahun ke tahun juga terus bertambah. Jauh sebelum
Pemerintah Republik Indonesia mengirimkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Luar
Negeri, Pemerintah Belanda pada tahun 1890 telah mengirimkan 32.986 orang TKI
asal pulau Jawa ke Suriname, suatu Negara Jajajahan Belanda di Amerika Selatan.
Tujuan pengiriman TKI itu adalah untuk mengganti tugas para budak asal Afrika
yang telah dibebaskan pada tanggal 1 Juli 1863. Gelombang pertama pengiriman
TKI diberangkatkan dari Batavia pada 21 Mei 1890 dengan kapal SS Koningin
Emma. Pelayaran jarak jauh ini singgah di Negeri Belanda dan tiba di Suriname tanggal
9 Agustus 1890. Jumlah TKI gelombang pertama ini sebanyak 94 orang,
terdiri dari 61. Gelombang kedua sebanyak 614 orang, tiba di Suriname pada
tanggal 16 Juni 1894 dengan kapal SS Voorwarts.
Kegiatan
pengiriman TKI ini berjalan terus sejak tahun 1890 s/d 1939 hingga jumlahnya
mencapai 32.986 orang dengan menggunakan 77 buah kapal laut. Dari tahun 1890
hingga tahun 1914. Rute pelayaran pengiriman TKI ke Suriname selalu singgah di
Negeri Belanda.
Pola
seperti itu saat ini makin mudah ditemui di sekitar kita. Kantong pemasok buruh
migran tidak lagi didominasi dari Jawa. Daerah lain di Indonesian yang juga
tanahnya kurang subur membuat warganya kabur dan memilih meninggalkan kampung
halaman. Contohnya adalah warga dari Flores. Kampung halaman yang kurang subur menjadi
pemicu warga untuk merantau.
Pengiriman
buruh migran ke luar negeri telah memakan waktu cukup lama. Seiring perjalanan
waktu, pengiriman tenaga kerja migran selama sekian lama hingga detik ini
terlihat bahwa nasib mereka selama bekerja di luar negeri selalau tersandung
masalah. Proses panjang pengiriman tenaga kerja ke luar negri meski telah
berlangsung lama namun masalah belum selesai. Itu semua karena motivasi pekerja
migran untuk memperbaiki kehidupan yang lebih bagus. Mencari kesejatreaan keluar
negeri meski dilalui dengan penuh rintangan, pengorbanan dan air mata adalah
pilihan yang ternyata masih diminati oleh ribuan warga negera Indonesia yang
berpenghasilan kecil. Banyaknya hutan yang diubah menjadi lahan pertanian,
penebagan pohon tidak terkendali, pembakaran lahan, pengerukan bukit,
pencemaran air sungai, pencemaran pantai, penebangan bakau, peningkatan
pemakaian kendaraan penghasil karbon dioksida secara “massiv”,
penggunaan energi bahan bakar yang tidak tergantikan (minyak, gas) adalah faktor
yang jauh lebih penting untuk diperhatikan bagi pengambil kebijakan masalah
pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, karena jika pemerintah bisa
lebih perhatian ke masalah ini maka tenaga kerja kita bisa bekerja di Negara
sendiri.
Warga
Indonesia kelas menengah ke bawah tidak akan meninggalkan kampung halamannya
kalau kampung halaman mereka subur, menyediakan sumber alam yang produktif,
makmur, tenang, dan damai.
Faktor
utama warga Indonesia mencari kehidupan di negera lain karena kerusakan alam
yang parah, alam yang tidak bersahabat untuk bertani, penduduk miskin tidak
memiliki lahan, dan tanah tidak subur. Faktor lainnya adalah karena Cuaca yang
tidak menentu, hasil pertanian berkualitas rendah dan murah dibanding biaya
produksi, serta lahan berpindah tangan dan dikuasai pemegang modal.
Selain
itu, yang terpenting adalah mental aparat pemerintah untuk tidak bermental
korup. Masalah di atas di anggap sebagai bencana besar yang kita hadapi tanpa
mengenal latar belakang pendidikan, suku, ekonomi, agama.
Sejarah
Pengiriman Tenaga Kerja. Dapat
disimpulkan penyebab tingginya pergerakan Kaum Migran untuk bekerja diluar
negeri disebabkan antara lain :
- Tingginya angka pengangguran bagi penduduk berusia produktif namun memiliki pendidikan yang rendah
- Faktor alam di daerah yang tidak mendukung, ekosistem tercemar sehingga sulit untuk bergantung dari alam sebagai matapencaharian (nelayan, petani)
- Kurangnya sosialisasi pemerintah mengenai upaya bantuan pemerintah dan pemberdayaan penduduk seperti permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Pemerintah menyediakan dana bagi penduduk yang berwiraswasta
- Kurang meratanya pembangunan dan perluasan kesempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia
1 Komentar untuk "Sejarah Pengiriman Tenaga Kerja"
Aslamalikum warahmatullahi wabarakatu
ini kisah nyata saya . . . .
perkenalkan nama saya ibu diana saya berasal dari kota yogyakarta saya bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu perusaan Yogyakarta.dimana saya sudah hamper kurang lebih tiga tahun lamanya saya bekerja di perusaan itu.
Keinginan saya dan impian saya yang paling tinggi adalah ingin mempunyai sebuah kendaraan roda empat atau sebuah mobil pribadi sendiri,namun jika hanya mengandalkan gaji yah mungkin butuh waktu yang sangat lama dimana belum biaya kontrakan dan utan yang menumpuk justru akan semakin sulit dan semakin lama impian itu tidak akan terwujud
saya coba" buka internet dan saya lihat postingan orang yg sukses di bantu oleh seorang aki dari sana saya coba menghubungi aki awalnya saya sms terus saya di suruh telpon balik disitulah awal kesuksesan saya.jika anda ingin mendapat jalan yang mudah untuk membayar hutang lewat sebuah jalan pesugihan putih lewat bantuan seseorang dari gunung kidul dan akhirnya saya pun mencoba menghubungi beliyau dengan maksut yang sama untuk impian saya dan membayar hutang hutang saya.puji syukur kepada tuhan yang maha esa melalui bantuan aki romo dukun super natural dari gunung kidul membantu saya lewat dana gaib langsung masuk rekening saya 1 milyar
Saya mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada ki romo atas bantuannya untuk mencapai impian saya sekarang ini dan sya sudah punya kendaraan beroda 4 yaitu hrv
Dan jika anda ingin bantuan seorang dukun super natural untuk mendapatkan dana gaib yang di jamin sukses silahkan anda hubungi ki romo di nomor telepon 085-218-653-567 terimah kasih atas bantuannya